Share Everything

Tuesday, September 24, 2019

Big Data Exercise

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi. Sistem tersebut kemudian dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System). Hingga kini, sistem informasi berjalan secara terintegrasi dan berjalan secara otomatis.

Penerapan Sistem Informasi Manajemen

Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:
1.       Supply Chain Management (SCM) Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
2.       Executive Support System (ESS) Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.
3.       Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System (CSCWS) Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya adalah e-government.
4.       Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.) Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem jadwal mekanik.
5.       Decision Support System (DSS) Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.
6.       Informatic Management System (IMS) IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi, yang juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi, seperti e- procurement.
7.       Knowledge Work System (KWS) Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya dalam pekerjaan mereka.
8.       Office Automation System (OAS) Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.
9.       Transaction Processing System (TPS) TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.
10.   Enterprise Resource Planning (ERP) Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan.

Cynefin Framework

Pengertian dari Cynefin Framework yaitu sebuah framework (kerangka kerja) untuk leadership. Seorang pemimpin dapat menggunakan framework ini untuk meningkatkan komunikasi dan pemahaman lingkungan dimana dia berada. Cynefin Framework membagi situasi yang dihadapi seorang pemimpin menjadi lima bagian berdasarkan hubungan sebab dan akibat. Empat dari situasi ini adalah simple, complicated, complex, and chaotic. Sedangkan yang kelima adalah Disorder (sulit ditentukan diletakkan dimana). Di bawah ini merupakan gambaran mengenai cynefin framework secara lengkap :



1.       Situasi yang Obvious : Situasi yang memiliki stabilitas dan hubungan sebab akibat yang jelas. Umumnya jawaban yang benar pada situasi ini adalah jawaban yang terbaik dan jarang dipertanyakan kembali. Lingkungan yang dimana dinyatakan sebagai situasi yang sederhana umumnya jarang berubah. Contoh situasi yang sederhana adalah prosedur jual beli barang, dimana telah jelas prosedur pembayaran dan penerimaan barang. Berikut ini adalah masalah yang sering terjadi pada kondisi ini :
a.       Sebuah masalah dapat salah dikategorikan kedalam domain simple karena terlalu dianggap sederhana
b.       Pemimpin yang sudah merasa nyaman dengan proses yang lama cenderung tidak mau menerima ide baru yang mungkin lebih efektif
c.       Perubahan mungkin telat disadari oleh manajer

2.       Situasi yang complicated mempunyai solusi lebih dari satu tetapi hubungan sebab akibat masih tetap jelas. Dalam situasi yang complicated,pemimpin sebaiknya melakukan sense, analyze, and respon untuk mencari solusi dalam situasi ini. Pendekatan untuk mencari solusi pada situasi complicated membutuhkan bantuan seorang ahli/pakar. Situasi ini dapat mempunyai jawaban lebih dari satu, masalahnya adalah mencari jawaban yang terbaik.
Contoh situasi Complicated adalah bila seorang pemakai komputer menyadari adanya kesalahan perhitungan yang dilakukan sebuah program komputer. Untuk memperbaikinya, pemakai komputer memerlukan bantuan seorang programmer untuk mengecek logic yang ada pada program itu dan memperbaikinya. Berikut ini adalah masalah yang sering terjadi pada kondisi ini:
a.       Pemimpin hanya mau mendengarkan solusi dari para pakar.
b.       Team yang terdiri dari pada pakar umumnya mempunyai resiko untuk gagal karena ego para ahli.
c.       Upayakan untuk selalu membawa stakeholderuntuk mempertanyakan pendapat seorang ahli

3.       Situasi yang complexadalah situasi yang tidak mempunyai jawaban yang pasti. Perusahaan dapat berada pada situasi ini bila terjadi perubahan besar seperti iklim bisnis yang buruk, pergantian manajemen, merger, etc. Situasi complex  tidak dapat diprediksi, pemimpin sebaiknya bereksperimen sampai sebuah pola yang jelas muncul. Pemimpin juga harus tetap mempertimbangkan resiko kegagalan eksperimen agar tidak menghamburkan sumber daya, tetapi eksperimen tetap harus agar dapat keluar dari situasi ini.

Pemimpin yang mencoba memaksa untuk membuat masalah complex menjadi teratur umumnya hanya akan menemui kegagalan. Mereka seharusnya mundur dan menunggu sebuah pola muncul dan mementukan pola yang mana yang memiliki kemungkinan terbesar untuk berhasil. Berikut ini adalah masalah yang sering terjadi pada kondisi ini :

a.       Manajer memaksa untuk memakai pola “Command and Control” yang sebenarnya hanya cocok untuk masalah simple
b.       Manajer takut gagal dan lebih menyukai rencana bisnis yang benar-benar anti gagal.
c.        Kegagalan eksperimen cukup mungkin tinggi untuk mendapat pola yang jelas.
d.       Kendali yang terlalu ketat sehingga membunuh inovasi

4.       Dalam sebuah situasi kekacauan, perusahaan harus segera mencari jawaban yang tepat, umumnya tidak berguna karena situasinya terus berubah dan tidak mempunyai pola pasti. Situasi kacau mengharuskan pemimpin untuk membangun keteraturan, merasakan dimana stabilitas berada atau hilang, dan bekerja untuk mengubah situasi yang kacau ke  Pada saat situasi kacau telah berubah menjadi complex, pola yang muncul dapat diidentifikasi untuk kemudian dipakai sebagai alat mencegah krisis yang sama dimasa depan dan membuka peluang baru. Komunikasi langsung atasan bawahan tanpa perantara adalah penting, tapi situasi ini tidak memungkinkan untuk menerima input karena batasan waktu.

Pemimpin harus cepat untuk mengubah gaya kepemimpinannya untuk situasi ini. Saat seorang pemimpin telah berhasil mengatasi krisis, mereka harus tetap sadar diri dan tidak mengagungkan diri sendiri. Saat pemimpin krisis terlalu “self centered” karena keberhasilannya, memimpin dikemudian hari akan menjadi susah karena pendukungnya akan selalu menutupinya dari informasi yang akurat.

Situasi kacau dapat menjadi tempat yang baik untuk menumbuhkan inovasi. Salah satu teknik yang baik untuk mengatur kekacauan dan inovasi secara pararel adalah dengan membentuk dua kelompok. Kelompok pertama akan berfokus dalam menyelesaikan masalah, kelompok kedua akan berfokus untuk mencari sebuah ide yang radikal.

Jadi, kerangka ini tidak hanya memberi tahu kita cara mendekati serangkaian situasi yang berbeda, tetapi karakteristiknya juga cukup menjelaskan untuk membantu kita mengenali situasi di mana kita saat ini berada. Anda dapat memiliki solusi hebat, tetapi jika diterapkan dalam konteks yang salah, mereka akan menjadi tidak berharga atau lebih buruk atau berbahaya.

Penerapan Big Data di Walmart

Walmart memiliki ekosistem big data yang luas. Ekosistem big data di Walmart memproses beberapa Terabyte data baru dan petabytes data historis setiap hari. Analisis ini mencakup jutaan produk dan 100 juta pelanggan dari berbagai sumber. Sistem analisis di Walmart menganalisis hampir 100 juta kata kunci setiap hari untuk mengoptimalkan penawaran setiap kata kunci. Tujuan utama memanfaatkan big data di Walmart adalah untuk mengoptimalkan pengalaman belanja bagi pelanggan ketika mereka berada di Walmart, atau menelusuri Situs web Walmart atau menjelajah melalui perangkat seluler.

Walmart telah mengubah pengambilan keputusan bisnis mereka yang menghasilkan penjualan berulang. Walmart mengamati peningkatan 10% hingga 15% yang signifikan dalam penjualan online sebesar $ 1 miliar dalam pendapatan tambahan. Analis big data dapat mengidentifikasi nilai perubahan yang dibuat Walmart dengan menganalisis penjualan sebelum dan sesudah analisis big data dimanfaatkan untuk mengubah strategi e-commerce raksasa ritel itu.


Sumber :


Muhammad Rizky Barokah | 1401171253 | MB-41-04

Share:

0 comments:

Post a Comment